Skip to main content

Pemuda Ulul Albab Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa



Pemuda memiliki peran sangat penting dalam suatu kelangsungan kemerdekaan suatu bangsa. Kiprah mereka telah terukir indah dalam tinta emas sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan. Terlebih kelompok pemuda  yang intelektual seperti mahasiswa.  Karena, selain diharapkan oleh umat, peranan mereka pun sangat didambakan oleh kelompok masarakat lainnya sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik. Posisi mereka sebagai “mahasiswa” memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya. Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan pemuda-mahasiswa.
Tetapi dalam menjalankan itu semua para pemuda harus mempunyai dasar masing-masing dalam dirinya sendiri[1]. Sebab dalam zaman  modern di era yang serba canggih, tak sedikit para pemuda yang terjerat arus di dalamnya. Meraka semua tak sadar bahwa nilai-nilai yang meraka terapkan itu kurang berkenan dengan nilai-nilai dan moral yang ada di negara kita ini. Hal demikian ini disebabkan kurang kritisnya pemuda itu dalam menanggapi segala  hal yang baru. Sekarang ini semua orang dituntut untuk dapat membedakan nilai-nilai yang masuk ke negara kita, agar meraka semua dapat menjaga ke aslian budaya, nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Pemuda dalam suatu tatanan kenegaraan memegang peranan sangat penting. Dilihat saja dari arah sejarah, banyak sekali peran pemuda dan sumbangsihnya terhadap negara kita tercinta ini. Mulai dari kebangkitan nasional awal abad 20 yang menjadi langkah awal perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo oleh para pemuda pelajar pada tanggal 20 mei 1908. Demikian pula Reformasi 1998 pemuda dapt menurunkan kekuasaan rezim Soeharto. Lagi-lagi pemuda sebagai tameng perjuangan dan pemuda pula sebagai pejuang bangsa. Begitulah jiwa pemuda, tak pernah berhenti meskipun telah banyak ancaman, tak pernah takut meskipun sering termakan korban, selalu mengkritisi meskipun tak pernah di dengar, pemuda yang memiliki jiwa yang kuat. Seperti dalam Kitab Al-Quran “Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” (QS. Ar-rum: 54). Pemuda memiliki jiwa yang kuat sehingga kemajuan segala aspek diharapkan kepada para pemuda untuk menyiapkan diri semaksimal mungkin.
Pemuda memiliki potensi yang luar biasa, idealisme, kritis, kreatif, berani, optimis dan semangat yang tinggi. Sehingga, pemuda merupakan proyeksi terhadap kepemimpinan bangsa yang tersebar dalam berbagai aspek. Oleh sebab itu arah bangsa sekarang berada pada tangan pemuda. Pemuda yang bagaimanakah yang benar-benar diharapkan oleh rakyat?
Pemuda yang diharapkan tentu pemuda yang memiliki landasan pengorbanan hati yang tulus, landasan semangat jiwa yang menggelora, landasan pergerakan dan tekad yang membaja, dan semua itu hanya terdapat pada diri seorang pemuda yang tidak buta dalam melihat realitas yang berlangsung dalam suatu tatanan kenegaraan. Pemuda yang proporsional dan profesional yang memiliki kedalaman spiritual. Pemuda itu tak lain adalah pemuda ulul albab. Pemuda yang menedepankan dzikir, fikir dan amal sholeh yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, pandangan mata yang tajam serta memiliki semangat jiwa pejuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya[2].
Untuk menjadi pemuda yang Ulul Albab yang dapat membuat perubahan besar pada bangsa dan negara ini, tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan. Tetapi ada proses yang perlu dilalui yaitu pebelajaran mengenai apa itu Ulul Albab. Di UIN Maulana Malik Ibrahim pembalajaran tentang ulul albab adalah salah satu mata kuliah wajib bagi semua siswa baru di semester 1 yang biasanya disebut dengan “Tarbiyatul Ulul Albab”. Tarbiyatul Ulul Albab ini merupakan salah satu usaha yang yang dilakukan di Universitas ini untuk menyikapi berbagai isu fudamental pendidikan kontemporer dan sekaligus memberikan usulan kerangka reformasinya[3].
Pendidikan Ulul Albab ditengah-tengah zaman modern sangat penting dan harus mulai diterapkan diberbagai sekolah, mulai dari tingkatan yang terkecil sampai pada tingkatan perguruan tinggi sebagaimana telah diterapkan oleh UIN MALIKI Malang. Apalagi sekarang adalah zaman kehancuran akhlak manusia diberbagai bidang dengan datangnya aneka ragam fasilitas teknologi, tetapi kita semua belum mampu memanfaatkan fasilitas tersebut dalam arah yang lebih baik.
Orientasi dari pembelajaran Ulul Albab ini, diarahkan dapat menjadi solusi pemecah maslah dalam kerusakan moral, akhlak dan nilai-nilai dalam negeri ini[4]. Perlu kita ketahui sekarang sedikit sekali dari kalangan masyarakat yang memegang teguh identitas bangsa ini dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir pancasila. Khususnya dikalangan para pemuda yang nantinya akan memegang estapet kepemimpinan dalam suatu negara.
Hadirnya pembelajaran Ulul Albab yang telah di pelopori oleh UIN MALIKI Malang ini sangat bagus untuk dapat diterapkan. Dengan demikian hal ini dapat mendidik para pemuda negara ini mengantarkan menjadi pemuda yang benar-benar siap memimpin. Memimpin dengan keadilan, keikhlasan semata-mata karena Allah  dan dapat menyejahtrakan rakratnya. Sehingga dengan demikian apa yang menjadi cita-cita para pahlwan revolusi dulu dapat benar-benar terwujud, yaitu menjadi negara yang aman, damai serta sejahtra rakyatnya.



[1] Abu Abdullah, N. F., Pemuda Islam Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003) halaman 31.
[2] Tarbiyatul Ulul Albab ( Malangn: UIN Press, 2010), halaman 1.
[3] Pedoman Pendidikan UIN Maulana Malikn Ibrahim Malang (Malang : UIN Press, 2012), halaman 169. 
[4] Abu Abdullah, N. F., Op. Cit., halaman 166.

Comments